Rabu, 11 Februari 2015

CINTA KILAT



Hai..hai semua
Selamat datang di blogku yang tidak seberapa ini hahaha
Uda lama ga ngeblog kangen juga... Kalian pasti kangen juga ma diriku yang unyu ini kan hahaha (geer banget)
Uda ah ya basa basinya sekarang ini aku mau nulis sebuah cerita dan ini asli loh pengalamanku sendiri.
Cekidot...
Namaku Rini Dwi Lestari dan biasa dipanggil Rini. Cinta, sebenarnya aku belom terlalu mengerti apa sih cinta itu? Yang aku ketahui saat aku melihat pria yang baik atau tampan aku menyukainya. Aku ga tau itu cinta atau hanya kagum belaka, tapi aku selalu cemburu tiap kali dia bersama cewek lain. Aku adalah orang yang gampang jatuh cinta tapi juga gampang melupakan seperti kilat. Semua itu mulai kurasakan sejak kelas 3 SD. Gila bukan? Anak SD sudah bisa merasakan cinta. Tapi sebagai seorang anak SD, aku sangat pandai menyimpan rahasiaku, bukan cuma perasaan suka, tapi juga marah maupun benci, bahkan sampai sekarang. Tapi jujur sampai aku kuliah di semester 6 sekarang aku belum pernah pacaran, alasannya simple aja, aku ga mudah percaya sama cowok dan takut disakiti, walaupun aku tau ga semua cowok seperti itu. Saat SMP aku menyukai seseorang karena dia pintar tapi seperti biasa aku menyembunyikannya karena rasa sukaku gampang hilang jika dia melakukan kesalahan. Aku tau no body perfect but it’s my heart yang gampang berubah. Ketika kelas 3 SMP, aku menyukai 2 orang dikelas, sebut aja namanya Riki dan Raka aja. Aku menyukai Riki karna dia pintar sedangkan Raka karna dia gak banyak tingkah (pendiam). Tapi yang sering aku perhatikan itu Riki dan sepertinya dia tau deh kalo aku sering liatin dia diam2 karna dia selalu senyum tiap kali ngeliat aku. Kalo Raka, pertama kali jumpa waktu aku ke kelas ada dia duduk sendirian di dalam kelas. Saat aku masuk kelas dia langsung melihatku dan tersenyum. Sejak saat itu dia sering cari2 kesempatan buat deket samaku, tapi aku selalu menghindar darinya,padahal aku juga suka ma dia. Itu karna aku mendengarkan nasihat mamaku agar jangan dulu pacaran, dan sebagai anak yang patuh sama ortu ya aku harus mengikuti nasihatnya. Hari2 kulalui selalu begitu, dari aku diam2 ngeliatin Riki sampai selalu berusaha menghindari Raka. Pernah ada tugas kelompok, disengaja atau gak, aku sekelompok sama mereka berdua dan 2 orang temanku yang cewek. Dan kalian tau gak apa yang terjadi? Mereka berdua bukannya ikut mengerjakan tugasnya, tapi malahan duduk bertopang dagu sambil ngeliatin aku yang kebetulan duduk di depan mereka, tingkah mereke membuatku mati kutu dan ga berani menatap kedepan, jadinya selama tugas kelompok aku cuma melihat kebawah sambil baca buku.  Semua kami lalui begitu2 saja sampai tamat SMP karna aku juga belum mau pacaran. Ketika SMA, sewaktu MOS (masa orientasi sekolah) kami kan dibagi menjadi beberapa kelompok,jadi ada anak cowok kelompok sebelah yang ngajak kenalan dan bilang suka ma aku. What? Dasar cowok ya, cepat sekali mereka bilang suka sama cewek yang baru dijumpai. Tapi seperti sebelum2nya dia Cuma jadi teman aja. Masa sekolah dimulai dan aku masuk kelas X-1 dan seperti sebelum2nya ada cowok yang aku sukai dikelas X-2, namanya ari kami jumpa waktu pelajaran agama islam karna kelasnya digabung. Tapi begitu lah, aku tetap merahasiakan tentang perasaanku, karna terlalu memperhatikan dia, sampai2 aku ga tau kalau ternyata ada cowok yang memperhatikan aku, dan dia adalah cowok yang selalu aku gangguin tapi hanya sekedar iseng aja, namanya dika. Suatu ketika waktu aku baru dateng ke sekolah, dia uda ada di kelas bersama teman2ku yang lain. Kalian tau apa yang dibilang dia? Baru dateng uda tebar pesona aja. Aku merasa bingung saat itu, aku gak tau apa maksudnya karna aku jalan biasa aja waktu itu. Saat aku lagi kebingungan, temanku yang lain bilang’’ciee Dika pagi2 uda terpesona aja sama Rini’’ diiringi tertawa teman2ku yang lain. Dan ketika aku ngeliat dia, dia seperti malu2 gitu. Naik kelas XI, kami beda kelas karna aku ngambil IPA sedangkan dia ngambil IPS. Dan aku sekelas sama ari yang anak X-2 itu. Tapi saat tau sifat aslinya aku jadi ilfeel dan hilang rasa sukaku sama dia. Selama kelas XI-XII saat pergi sekolah (kebetulan jumpa di jalan) maupun pulang sekolah, dika beberapa kali mendekati aku dan bilang kalo kawannya suka samaku, tapi aku selalu mencoba buat ngalihkan pembicaraan. Tiap kali aku mengalihkan pembicaraan dia terkadang kesal samaku dan pergi ninggalin aku. Aku ngerasa bersalah sama dia, padahalkan dia cuma menyampaikan pesan dari kawannya aja. Tapi aku ga suka sama cowok yang ga gentleman karna bicara lewat temannya. Waktu berlalu begitu cepat, akhirnya kami semua lulus dari SMA dan aku diterima di Universitas Sumatera Utara. Aku menjalani rutinitas kuliahku setiap hari biasa saja karna ga ada yang istimewa. Suatu ketika aku sms an sama dika, dan tiba2 dia bilang suka dan nembak aku buat jadi pacarnya, tapi aku lagi2 mengalihkan pembicaraan karna aku ga suka ditembak lewat sms, ga etis menurutku. Kurasa dia marah samaku karna dia ga pernah sms aku lagi sampai sekarang. Tapi ya sudahlah biarkan saja. Sebenarnya salah satu alasanku belum mau pacaran karna aku punya keyakinan kalo jodoh ga akan kemana. Selain itu, aku juga ingin memantapkan hatiku supaya cinta kilat dari hatiku hilang, supaya aku benar2 bisa menjaga cinta tulusku untuk orang yang kelak aku cintai nanti tanpa ada sistem kilatnya.
Itulah kisah cinta terpendam dan kilat yang aku alami. Emang membosankan, but it’s my love story dan aku yang menjalaninya. By the way, cinta kilat itu masih kurasakan sampai sekarang. Terima kasih bagi agan dan sista semua yang telah membaca sepenggal ceritaku ini. Bye ... Bye.....